Kamis, 30 Juni 2011

Sistem Hormon Manusia


Sistem Hormon/Endokrin/Kelenjar Buntu
Sistem Hormon Manusia 

Sistem Hormon atau Sistem Endokrin atau Kelenjar  Buntu, merupakan sistem untuk mengirim pesan keseluruh tubuh, namun pesan tidak dihantarkan melewati saraf. Sistem hormon tersusun dari jaringan kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh. Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran sendiri untuk mengirimkan hormon yang diproduksinya, oleh karena itu kelenjar hormon disebut pula kelenjar buntu. Hormon diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit dan bergerak langsung dari kelenjar ke aliran darah. Jaringan khusus yang dipengaruhi oleh hormon disebut jaringan target. Jaringan sasaran suatu hormon terkadang terletak jauh dari kelenjar yang menghasilkannya.

A) Hipofisis (Pituitary)

Kelenjar hipofisis atau pituitari berbobot sekitar 0,5 gram, berukuran sekitar 10 X 13 X 6 mm. Walaupun amat kecil dan ringan, hipofisis berperan sangat penting dalam mengatur kerja hormon-hormon yang lain. Karena mengatur kerja hormon-hormon lain inilah, maka hipofisis disebut sebagai master gland atau kelenjar induk. 

Terdapat beberapa macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis, antara lain :
1. Hormon petumbuhan, disebut pula somatotropin yang berfungsi mengatur pertumbuhan tubuh. Hormon ini bekerja sama dengan hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid.
2. Hormon perangsang pertumbuhan sel telur maupun sperma yang disebut gonadotropin
3. Hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormon), yang bertugas mengatur kegiatan kelenjar gondok.
4. Hormon ACTH (Adreno Cortico Tropic Hormon), yang bertugas mengatur kegiatan kelenjar anak ginjal.
5. Hormon pengatur pengeluaran air seni, yang disebut vassopresin.
6. Hormon yang mempengaruhi dinding otot rahim pada wanita menjelang proses persalinan, yang disebut hormon oksitosin .
7. Hormon yang mempengaruhi produksi air susu ibu, yang disebut prolaktin.

Anatomi kelenjar hormon
Anatomi kelenjar hormon

B. Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)

Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun. Bila hormon yang dihasilkannya terlalu banyak, maka seseorang akan mengalami peningkatan metabolisme yang ditandai dengan badan kurus, mata melotot dan disertai gemetar pada tangan yang disebut tremor. Bila pada masa anak-anak, kelenjar tidak cukup menghasilkan hormon tersebut, maka akan terjadi kekerdilan. Kekurangan hormon tiroid disebabkan oleh air minum yang kurang mengandung yodium.

C. Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)

Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.

D. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)

Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam. Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.

E. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Kerja ke dua macam hormon tersebut berlawanan. Insulin bertugas mengatur kadar gula darah dengan cara menyimpannya sebagai glikogen yang disimpan di otot, sedangkan glukagon bertugas mengatur pengubahan glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit kencing manis atau diabetes mellitus.

F. Kelenjar kelamin

1) Kelenjar kelamin laki-laki, disebut testis danhormon yang dihasilkan disebut testosteron. Hormon ini berfungsi mengatur timbulnya sifat khusus pada laki-laki. Sifat tersebut disebut sifat kelamin sekunder laki-laki yang ditandai dengan bentuk dada bidang, adanya cambang, kumis dan suara membesar.

2) Kelenjar kelamin wanita, adalah ovarium yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi mengatur timbulnya sifat khas pada wanita seperti adanya buah dada, pinggul besar, dan suara lembut. Sifat-sifat itu disebut sifat kelamin sekunder wanita. Hormon progesteron berfungsi mempersiapkan kehamilan.

G. Kelainan Hormon

Kelainan Sistem Hormon


Referensi:
Nur Kuswanti, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Gambar dari Google Images.

Rabu, 29 Juni 2011

Sistem Ekskresi Manusia

Manusia memiliki alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme yang merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari: (1) Paru-paru, (2) Hati, (3) Kulit, dan (4) Ginjal.

I. PARU-PARU

Paru-paru Manusia
Paru-paru

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.

A. FUNGSI PARU-PARU

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung

 B. KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU

1. Asma, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernafasan, diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.

2. Tuberculosis (TBC), adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri  Mycobacterium tuberculosis.

3. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebabnya terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

4. Pneumonia, disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.

II. HATI (HEPAR)

Hati atau Hepar
Hati

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan dinetralkan terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan empedu.

A. FUNGSI HATI

1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
4. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A
5. Tempat pembentukan protrombin dan protombin  yang berperan dalam pembekuan darah
6. Menghasilkan Urea  zat hasil perombakan protein.

B. KELAINAN-KELAINAN PADA HATI

1. Hepatitis, adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis. Mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.

2. Penyakit kuning,  disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat
dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.

III. KULIT

Kulit
Kulit

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

A. FUNGSI KULIT

1.  mengeluarkan keringat
2.  pelindung tubuh
3.  menyimpan kelebihan lemak
4.  mengatur suhu tubuh, dan
5.  tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari

B. Proses Pembentukan Keringat

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

C. Kelainan pada kulit

1. Biduran, disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.

2. Ringworm, adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit, ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.

3. Psoriasis,  gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

4. Kanker kulit, disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang
orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.

5. Skabies, disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.

6. Eksim, merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.

7. Jerawat, merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.

8. Biang keringat, dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.

IV. GINJAL

Ginjal
Ginjal

Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11 x  6 x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.

A. FUNGSI GINJAL

1. Menyaring darah dan menghasilkan urine
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia

B. PROSES PEMBENTUKAN URINE

Proses Pengeluaran Urin
Proses Pengeluaran Urin

1. Penyaringan (filtrasi), Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi), Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3. Pengumpulan (Augmentasi), terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.


Proses Pembentukan Urine
Proses Pembentukan Urine

C. KELAINAN PADA GINJAL

1. Gagal Ginjal,
Merupakan kelainan pada ginjal karena tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme. Penderita gagal ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala. Penderita gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal.

2. Batu Ginjal
Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.Batu ginjal merupakan kristal garam kalsium yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.

3. Diabetes Insipidus,  adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormone ADH (Anti Diuretic Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.

4. Diabetes Melitus (Glukosuria/kencing manis),  adalah suatu penyakit yang penderitanya kekurangan hormone insulin, akibatnya gula darah tidak dapat diubah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati, sehingga urin mengandung gula.

5. Nefritis, adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus.

6. Hematuria, adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

Referensi:
Nur Kuswanti, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sukis Wariyono, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Elok Sudibyo, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dewi Ganawati, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Senin, 27 Juni 2011

Sistem Peredaran Darah Manusia

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.  Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.


1. Darah

Bagian-bagian darah terdiri dari: Sel-sel darah (bagian yg padat) dan Plasma Darah (bagian yg cair). Sel-sel darah dibedakan Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan Trombosit (keping darah). Plasma Darah dibedakan Serum dan Fibrinogen


Fungsi Darah

a) Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
b) Mengangkut gas CO2 sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh dilakukan oleh Eritrosit.
c) Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang dilakukan oleh plasma darah.
d) Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh Eritrosit
e) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh Leukosit
f) Menutup luka yang dilakuakn oleh Trombosit
g) Menjaga kestabilan suhu tubuh, dilakukan oleh plasma darah.


Ciri-ciri darah
Dalam Pembuluh Darah terdapat: Plasma, Leukosit, Trombosit, dan Eritrosit
Dari kiri: Plasma, Pembuluh Darah, Leukosit, Trombosit, dan Eritrosit

a) Eritrosit, memiliki ciri-ciri bentuk bulat pipih, tidak berinti, cekung dibagian tengah, berwarna merah karena  mengandung Hemoglobin.

b) Leukosit, memiliki ciri-ciri mempunyai inti, tidak berwarna, bentuk tidak tetap, bergerak amoboid, dapat menembus dinding pembuluh.

c) Trombosit, memiliki ciri-ciri bentuk tidak teratur, tidak berinti.

d) Plasma darah, adalah cairan darah berwarna jernih kekuningan.


2. Jantung
Ruang Jantung Manusia
Ruang Jantung Manusia

a) Jantung terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri.
b) Bilik Kanan berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
c) Bilik Kiri, berfungsi memompa darah ke paru-paru
d) serambi kanan, menerima darah dari seluruh tubuh
e) serambi kiri, menerima darah dari paru-paru


3. Pembuluh Darah

Pembuluh Nadi, Pembuluh Balik, dan Pembuluh Kapiler
Dari atas: Pembuluh Nadi, Pembuluh Balik, dan Pembuluh Kapiler

a) Pembuluh Arteri (Nadi), memiliki ciri-ciri tempat Agak ke dalam ; dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis ;
Aliran darah Berasal dari jantung ; Denyut terasa ; Katup Hanya disatu tempat dekat jantung ; Bila ada luka Darah memancar keluar

b) Pembuluh Vena (Balik), memiliki ciri-ciri Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis ; Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) ; Aliran darah Menuju jantung ;Denyut tidak terasa ; Katup Disepanjang pembuluh ; Bila ada luka Darah Tidak memancar

c) Pembuluh Kapiler,  sebagai penghubung pembuluh vena dan arteri.


4. Sistem peredaran darah manusia

Urutan Peredaran Darah Manusia
Urutan Peredaran Darah Manusia

a) Sistem peredaran darah tertutup, karena darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah

b) Sistem peredaran darah ganda, karena sekali beredar ke seluruh tubuh, darah melewati jantung dua kali.

c) Peredaran darah besar, urutannya:  bilik kiri => seluruh tubuh => serambi kanan.

d) Peredaran darah kecil, urutannya:  bilik kanan => paru-paru => serambi kiri.

d) Peredaran darah lengkap, urutannya: bilik kiri => seluruh tubuh => serambi kanan => bilik kanan => paru-paru => serambi kiri => bilik kiri.


5. Getah Bening

Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe).


6. Gangguan atau penyakit pada Sistem Transportasi

a) Anemia, dibedakan Anemia sel sabit dan Anemia perniosa. Anemia sel sabit disebabkan Eritrosit bentuknya tak sempurna seperti sabit, kemampuan mengikat oksigen menjadi rendah, merupakan penyakit menurun. Anemia perniosa, disebabkan rendahnya jumlah eritrosit.

b) Talasemia, suatu kondisi sel darah merah abnormal, kemampuan mengikat oksigen menjadi rendah.

c)  Hemofili, darah sukar membeku bila terjadi luka.

d)  varises, disebabkan pelebaran pembuluh vena.

e) Atherosklerosis, penyumbatan pembuluh darah oleh kolesterol dan gula pada dinding arteri.

f) Arteriosklerosis, penyumbatan pembuluh darah oleh zat kapur pada dinding arteri.

g) leukopenia,  jumlah sel darah putih kurang dari normal.


Referensi:
Saeful Karim, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rinie Pratiwi P, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari Google Images