Senin, 01 Agustus 2011

Bahan Pengisi dan Ragam Termometer

1.  Bahan Pengisi Zat Cair

A. Raksa
Termometer Raksa
Termometer Raksa
Keuntungan
(1) Mudah dilihat karena mengkilap,
(2) Pemuaiannya teratur, 
(3) Tidak membasahi dinding, 
(4) Jangkauan suhunya cukup besar, yaitu -390 C sampai 3570 C. 

Kerugian
(1) Harganya mahal, 
(2) Tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah (kurang dari -390 C), 
(3) Merupakan bahan beracun

Contoh Termometer Raksa adalah Termometer Klinis (Pengukur Suhu Badan). Pada thermometer badan  bagian bawah pipanya (pipa kapiler) dibuat menyempit. Hal ini dimaksudkan agar raksa tidak cepat turun setelah digunakan untuk pengukuran sehingga skala suhunya dapat dibaca lebih teliti. Tetapi, setiap akan digunakan thermometer tersebut harus diguncang-guncangkan terlebih dahulu agar raksa dalam pipa kapiler turun kembali kedalam tendon kaca.


B.  Alkohol
Termometer Alkohol
Termometer Alkohol

Keuntungan
(1) Harganya murah, 
(2) Lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar, 
(3) Titik bekunya rendah, yaitu -1120 C. 

Kerugian: 
(1) Titik didihnya rendah, yaitu 780 C sehingga tidak bisa mengukur suhu tinggi, 
(2) Tidak berwarna sehingga sulit dilihat, 
(3) Membasahi Dinding. Contoh Termometer Alkohol adalah Termometer Laboratorium .

2. Termometer dengan bahan zat padat
a. Termometer Bimetal
Termometer Bimetal
Termometer Bimetal

Jika kendaraan bermotor melaju cepat, mesinnya cepat panas dan spidometer menunjukkan angka kelajuan yang besar. Jika kendaraan melaju pelan, mesin tidak cepat panas dan spidometer akan menunjukkan angka kelajuan yang kecil. Jenis termometer ini adalah termometer bimetal yang menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.

Prinsip kerjanya, keping bimetal dibentuk spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal ditahan, atau tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada gir penunjuk. Semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan ke angka yang lebih besar. Jika suhu turun, jarum penunjuk bergerak ke kiri ke arah angka yang lebih kecil. Skala yang dibuat biasa dibentuk lingkaran.

b. Termometer Hambatan

Termometer Hambatan Listrik


Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan.

Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut direspon oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.

c. Termokopel
Termokopel

Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan perubahan suhu. Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur.

3. Termometer Gas
Termometer Gas
Termometer Gas

Dalam kehidupan sehari-hari, termometer gas jarang digunakan. Termometer gas biasanya terdapat di Laboratorium untuk kegiatan penelitian. Selain itu, termometer gas juga banyak dipakai dalam kegiatan industri, misalnya di pabrik-pabrik farmasi dan yang sering berhubungan dengan gas dalam produksi. Jika sejumlah gas dipanaskan dan volumenya dijaga tetap, tekanannya akan bertambah. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer gas.

4. Termometer Khusus
 a. Termometer Klinis

Termometer klinis

Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Umumnya, termometer ini digunakan oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan pasiennya. Termometer ini mempunyai skala dari 35 °C sampai dengan 42 °C. Hal ini dikarenakan suhu tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35 °C atau tidak pernah lebih dari 42 °C. Bagianbagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat dari kaca tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa.

b. Termometer Maksimum Minimum

Termometer Maksimum Minimum
Termometer Maksimum Minimum

Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan suhu terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum dan suhu minimum sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena termometer maksimum-minimum terdiri atas raksa dan alkohol (sekarang digunakan minyak creosote). Raksa digunakan untuk mengukur suhu maksimum, sedangkan alkohol digunakan untuk mengukur suhu minimum.

c. Termometer Ruangan

Termometer Ruangan
Termometer Ruangan

Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai skala dari –20 °C sampai 50 °C. Untuk memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan menempel pada dinding dengan arah vertikal.

d. Termometer Laboratorium

Termometer Laboratorium
Termometer Laboratorium

Dalam praktik untuk mengukur suhu zat pada berbagai percobaan di laboratorium, tentu menggunakan termometer laboratorium, misalnya untuk mengukur suhu air dalam termos atau suhu air es. 

Ciri-ciri termometer laboratorium, antara lain: 
(1) Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian atau pengukuran ilmiah lainnya, 
(2) Menggunakan zat muai raksa atau alcohol, 
(3) Skala ukurannya luas, hingga di bawah nol, 
(4)Terdapat jenis termometer laboratorium yang sengaja tidak diberi skala sehingga dapat digunakan untuk praktik penentuan skala

5.TERMOMETER OPTIS
a.  Pirometer

Pirometer
Pirometer

Pirometer bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas (misalnya pada tingkat lebur baja). Pirometer dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500 0C – 3.000 0C yang dapat membakar termometer jenis lainnya

b. Termometer Inframerah

Termometer inframerah
Termometer inframerah

Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol sampai menunjukkan angka tertinggi, sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut akan direspon oleh sensor penerima sehingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.

Penyusun:  Tunggal Sae Indrawan R,  IX H, SMP Negeri  1 Adiwerna,  SMART BLOG, 2011.

Sumber : Tim Abdi Guru. 2007. IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VII. Jakarta. Erlangga.

5 komentar:

Tunggal Sae Indrawan R. mengatakan...

Hehehe...
makasih ya pa...

Blog Belajar IPA SMP mengatakan...

sama-sama, trims ikut nulis artikel bagus

Tunggal Sae Indrawan R. mengatakan...

Pa, di kelas IXH dah pada kangen nih sama bapak...

Blog Belajar IPA SMP mengatakan...

Trim untuk salamnya, terus berkreasi disela kesibukan belajar, OK ?

Tunggal Sae Indrawan R. mengatakan...

Semoga nilai UN IPA dapat bagus semua pak...

SEMANGAT untuk team Blog Belajar IPA SMP, :)