Selasa, 10 Juli 2012

Konservasi Keanekaragaman Hayati

Ragam Konservasi atau Perlindungan "Keanekaragaman Hayati" adalah sebagai berikut:

No
Nama Konservasi / Perlindungan
Penjelasan
1
Taman Nasional
Taman Nasional Gunung Leuser

kawasan konvervasi dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun diperairan, seperti Taman Nasional Gunung Leuser di Propinsi Sumut dan NAD.

 Cagar Alam
Cagar Alam Ceding
kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam.

3
Hutan Wisata
Hutan Wisata Pangandaran
kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi, misalnya Pangandaran.

4
Taman Hutan Raya
Taman Hutan Raya P. Sempu Malang
kawasan konservasi alam yang terutamam dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan dan hewan, yang berguna untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan dan rekreasi, misalnya P. Sempu di Jawa Timur.

5
Taman Laut
Taman Laut Bunaken
wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam untuk melindungi plasma nuftah lautan, misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.

6
Wana Wisata
Wana Wisata Curug Cilember
 
kawasan hutan sebagai hutan produksi dan obyek wisata hutan.

7
Hutan Lindung
Hutan Lindung Timponang
 
hutan alam di daerah pegunungan untuk melindungi lahan agar tidak tererosi dan mengatur tata air.

8
Kebun Raya
Kebun Raya Bogor
kumpulan tumbuh-tumbuhan dari berbagai daerah,  misalnya Kebun Raya Bogor.

SumberIstamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas X. Erlangga. Jakarta. Gambar dari Google Images

Jumat, 06 Juli 2012

Aturan Pemberian Nama Organisme


Aturan Pemberian Nama Organisme dikemukakan oleh Carolus Linnaeus,  disebut    Sistem Binomial Numenklatur (sistem nama ganda), yaitu pemberian nama organisme menggunakan dua kata. 

Di dalam sistem Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan  sebagai berikut:
  1. Nama Spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa latin atau kata yang dilatinkan, contoh : Carica papaya.
  2. Nama pertama menunjukkan genus, huruf pertama menggunakan huruf besar atau kapital, contoh: Carica.
  3. Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil, contoh: papaya.
  4. Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah atau dicetak dengan huruf yang berbeda.
Pohon Pepaya diberi nama ilmiah Carica papaya
Pohon Pepaya diberi nama ilmiah Carica papaya

Alasan dalam Pemberian Nama Organisme menggunakan bahasa latin, karena: 
(a)  Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis. 
(b) Nama ilmiah jarang berubah. 
(c) Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.

Contoh urutan takson

Sumber:
Gambar dari Google Images. Teguh Sugiyarto, dkk. 2008. BSE IPA klas 7. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional