Sabtu, 20 Juli 2013

Aneka Kegunaan Karet Gelang

1. Deskripsi Karet Gelang

Karet Gelang bersifat Elastis

Karet gelang atau gelang karet adalah potongan karet berbentuk gelang yang dibuat untuk mengikat barang. Karet gelang terdiri dari berbagai macam ukuran, dari yang besar hingga yang kecil, dari yang tebal hingga yang tipis. 

Bahan baku karet gelang adalah karet alami sehingga berwarna kuning. Karet gelang berwarna-warni dihasilkan dengan menambahkan bahan pewarna. Produsen juga ada yang membuat karet gelang tahan minyak dan tahan segala cuaca.

O-ring berbentuk mirip karet gelang tapi dibuat dari elastomer dan digunakan sebagai seal. Dibandingkan dengan karet gelang, O-ring tidak begitu elastis.

Sebagian besar karet gelang dibuat dari karet alami yang merupakan hasil pengolahan lateks dari pohon karet. Karet gelang juga dibuat dari karet sintetis, tapi kalah populer dari karet alami yang elastis.

2. Cara Pembuatan Karet Gelang 

Prinsip pembuatan karet gelang sangat sederhana. Karet berbentuk silinder (tabung) panjang dipotong-potong menjadi karet gelang sesuai ukuran.

3. Ukuran Karet Gelang 

Di beberapa negara, ukuran karet gelang diatur sesuai standar yang berlaku di negara tersebut. Sebuah karet gelang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Panjang karet gelang adalah setengah dari garis keliling. Tinggi karet gelang merupakan jarak dari garis dalam hingga garis luar. Lebar karet gelang adalah ketebalan karet gelang sewaktu dipotong-potong dari silinder karet yang panjang.

Seorang penemu dan usahawan berkebangsaan Inggris bernama Stephen Perry merupakan orang pertama yang berhasil memperoleh paten untuk karet gelang. Stephen Perry yang mempunyai perusahaan karet vulkanisir, memperoleh paten untuk karet gelang pada tanggal 17 Mei 1845. Karet gelang yang dipatenkan Perry berbeda dengan karet gelang yang ada sekarang. Karet gelang zaman sekarang sudah mengalami vulkanisasi, sehingga karet lebih elastis, tahan lama dan pastinya lebih bermanfaat.

4. Kegunaan Karet Gelang 

a) Karet gelang bersifat elastis sehingga sangat berguna untuk membantu pekerjaan ikat mengikat.
b) Karet gelang sering dipakai untuk mengikatkan bungkusan nasi bungkus, gado-gado dan makanan lain yang dibungkus kertas atau daun pisang
c) Kantong plastik berisi gula, kacang tanah, atau bahan makanan lain bisa mudah diikat dengan karet gelang
d) Karet gelang bisa dipakai mengikat atau menguncir rambut
e) Karet gelang yang diikatkan di ujung pensil bisa berfungsi sebagai penghapus
f) Karet gelang digunakan sebagai penggerak pada baling-baling pesawat terbang model atau mainan mekanis lainnya.

5) Permainan memakai Karet Gelang

Karet gelang juga bisa dijadikan mainan yang asyik, antara lain jepret-jepretan dengan karet gelang. Kulit manusia yang terkena jepretan karet gelang biasanya tidak apa-apa, tapi bila dijepretkan ke binatang, muka orang atau terkena mata bisa berbahaya. Karet gelang juga bisa dilontarkan dengan pistol-pistolan buatan sendiri dari kayu bekas yang ringan atau sumpit sekali pakai. Di Jepang bahkan ada kejuaraan nasional menembak karet gelang.

Anak perempuan di berbagai negara menggunakan untaian karet gelang untuk "main karet". Untaian karet gelang digunakan anak perempuan untuk bermain loncat tali. Dua anak memegang kedua ujung tali dan meregangkan atau mengayunkannya sementara anak yang lain berusaha meloncatinya.

6) Mengapa  Karet Gelang Bersifat Elastis ?

Karet gelang
Karet gelang

Ketika getah karet baru disadap dari pohonnya dan kemudian dikentalkan dan dipres menjadi gumpalan-gumpalan karet, molekul-molekulnya tidak saling terikat secara kuat, masing-masing dapat saling selip dan  ini menyebabkan karet mentah akan bergedebuk keras sewaktu dijatuhkan ke lantai.

Agar karet mentah dapat elastis, maka perlu usaha untuk merekatkan molekul-molekul tersebut, menggunakan proses vulkanisasi, yakni memanaskan karet bersama-sama dengan belerang (sulfur). Atom-atom belerang membentuk jembatan-jembatan diantara molekul-molekul karet, yang memungkinkan mereka ditarik dengan jauh tetapi tetap ingin kembali keposisi semula. Itu sebabnya karet olahan bersifat elastis. Molekul-molekulnya bisa mulur tetapi jembatan-jembatan penghubung selalu menuntut mereka kembali.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Karet_gelang
http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/kenapa-karet-dapat-mulur/
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Elastico-animacao.gif
http://rumahsains-ilma.com/wp-content/uploads/2013/04/karet.jpg

Kamis, 11 Juli 2013

Indahnya Layang-layang yang Melayang

1) Deskripsi Layang-layang

Layang-layang, layangan, atau wau merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.


Layang-layang melayang karena hembusan angin
Layang-layang melayang karena hembusan angin

2) Fungsi Layang-layang

Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan. Yang paling umum adalah layang-layang hias, dalam bahasa Betawi disebut koang, dan layang-layang aduan atau laga. Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat mengeluarkan suara karena hembusan angin. Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena biasanya kuatnya angin berhembus pada masa itu.

Di beberapa daerah Nusantara, layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu dan diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi. Diduga pula, beberapa bentuk layang-layang tradisional Bali berkembang dari layang-layang daun, karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.

Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.

Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah dikenal sejak abad ke-18. Contoh yang paling terkenal adalah ketika Benjamin Franklin menggunakan layang-layang yang terhubung dengan kunci untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.

Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat penggunaan bahan bakar.

3) Sejarah Layang-layang

Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-layang adalah dokumen dari Cina sekitar 2.500 Sebelum Masehi. Penemuan sebuah lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang menimbulkan spekulasi mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan Nusantara

Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi di Cina dan di Nusantara, karena di Nusantara banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layang adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) pada abad ke-17 yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.

Dari Cina, permainan layang-layang menyebar ke Barat hingga kemudian populer di Eropa. Layang-layang terkenal ketika dipakai oleh Benjamin Franklin ketika ia tengah mempelajari petir.

Aneka bentuk layang-layang hias
Aneka bentuk layang-layang hias

Referensi: wikipedia.org, Gambar dari wartapraja.wordpress.com dan tianglampumasihkahaku.blogspot.com.